Social Icons

WANITA YANG MENJADIKAN IR. SOEKARNO

Soekarno atau bung Karno adalah lelaki hebat dan mempunyai sejarah penting di negara Indonesia. Ia presiden pertama Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1966 dan memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Lelaki yang biasa dipanggil Kusno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila.
Pencapaian  Kusno untuk menjadi presiden bukan tanpa proses yang panjang, dibalik kehebatannya adalah Inggit Garnasih, wanita cantik, mungil dengan sekuntum bunga yang selalu tersunting di sanggulnya. Ibu Inggit adalah istri kedua Kusno yang ingin dia nikahi saat wanita itu masih besuami H. Sanusi. Melewati berbagai proses, maka stelah  idah dengan restu H. Sanusi mereka menikah meski ibu Inggit lebih tua dari Kusno.
Apa kehebatan ibu Inggit Garnasih? Dalam buku ini diceritakan ketulusan, kesabaran dan kesetiaan ibu Inggit sebagai istri Kusno. Rumah tangga Kusno dan ibu Inggit diliputi kehangatan dan saling menolong.
Kusno yang masih studi, menjadikan ibu Inggit tidak bisa menjadikan Kusno sebagai tulang punggung keluarga. Meskipun begitu, ibu Inggit ikhlas memenuhi kebutuhan rumah tangga dari usahanya sendiri. Yang ada di pikirannya saat itu hanyalah satu : Kusno harus cepat menyelesaikan sekolahnya. Ia harus menjadi Insinyur. Kusno sebagai penggerak politik pun tak lepas dari jeratan bui, beberapa kali ia keluar masuk penjara dan ibu Inggit menemaninya dengan setia.
Rumah tangga yang berjalan baik itu mulai terjadi perseteruan ketika hadirnya wanita baru dalam hidup mereka, fatmah, atau yang biasa dikenal Fatmawati.
Kusno yang masih muda, dengan alasan ingin mempunyai keturunan sendiri-yang tidak bisa ia dapat dari ibu Inggit bersikeras menikahi fatmawati, ibu Inggit tidak mau dimadu, maka pernikahan mereka pun harus berakhir dengan perceraian. Meski hatinya sakit dan cemburu, tapi ibu Inggit tetap mendoakan Bung Karno agar terus selamat dan tetap -berjuang untuk rakyat Indonesia. 

… bahwa sesungguhnya aku harus senang pula karena dengan menempuh jalan yang bukan bertabur bunga, aku telah mengantar seseorang sampai di gerbang yang amat berharga. Hal.415

Ini adalah kisah cinta menarik tentang ibu Inggit Garnasih dengan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno yang lebih dari sekedar cerita cinta biasa, jalinan cerita ditulis dan dikemas apik oleh Ramadhan KH. Ia seorang penulis biografi Indonesia, Pria ini lahir di Bandung, 16 Maret 1927 dan meninggal di Cape Town, Afrika Selatan pada umur 79 tahun. Lebih menariknya, buku ini adalah hasil wawancara langsung penulis dengan Ibu Inggit Garnasih.



Judul: Kuantar ke Gerbang
Penulis: Ramadhan K. H
Penerbit: Bentang Pustaka, Jakarta
Terbit: Maret 2011
Tebal: 432 halaman
Peresensi: Umdatul Khaerot



Tidak ada komentar: