WANITA MISTERIUS
PENAKLUK HOLMES
Judul buku: Sherlock
Holmes & Lima Kasus Paling Misterius
Penerbit: Penerbit Cakrawala
Penulis: Sir Arthur Conan Doyle
Penyunting: Sri Wulandari M
Tebal: 268 Halaman
Ukuran buku: 11 cm x 17,5 cm
Cetakan: 1
Tahun terbit: Tahun 2011
Peresensi: Wahyu Dwi Purnomo
A.
Ulasan Cerita
Buku yang berjudul Sherlock
Holmes & Lima Kasus Paling Misterius ini, berisi 5 buah certia. Buku
ini mengisahkan petualangan detektif Sherlock Holmes dalam memecahkan 5 buah
kasus yang misterius dan mendebarkan. Pencerita dalam buku ini adalah dr.
Watson teman Sherlock Holmes, yang setia menemaninya dalam memecahkan
kasus-kasus tersebut.
Salah satu cerita dalam buku ini berjudul Sebuah Skandal di Bohemia, dikisahkan dalam cerita ini Sherlock
Holmes dikalahkan oleh seorang wanita. Orang itu adalah Irene Adler, ia tidak
akan pernah melupakan wanita itu.
Irene Adler adalah seorang wanita kelahiran New Jersey tahun 1858,
sekaligus primadona imperial Opera Warsawa. Seorang wanita misterius yang
dianggap berbahaya, sehingga dapat mengancam pertunangan Putra Mahkota kerajaan
Bohemia yang bernama Wilhelm Gottstereich Sigsmond von Ormstein dengan putri
kedua Raja Skandinavia yang bernama Clotilde Lothman von Saxe-Meningen. Selain
mengancam pertunangan kedua orang tersebut, Irene Adler dianggap dapat
mempengaruhi sejarah Eropa.
Kisah Putra Mahkota dengan Irene Adler berawal sekitar lima tahun
yang lalu, ketika Putra Mahkota berkunjung ke Warsawa. Semenjak pertemuan itu
hubungan Putra Mahkota dengan Irene Adler semakin dekat, mulai surat menyurat
hingga mengabadikan foto bersama. Karena tidak ada keinginan dari Irene Adler
untuk menjalin hubungan lebih jauh dengannya, membuat sang Putra Mahkota
memilih wanita lain.
Kini setelah lima tahun berlalu, Putra Mahkota akan melakukan
pertunangan dengan putri kedua Raja Skandinavia. Karena dengan adanya foto
tersebut di tangan Irene Adler, membuat putra mahkota gelisah. Irene Adler
mengancam akan mengirimkan foto itu kepada keluarga Raja Skandinavia di hari
pertunangan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengambil kembali foto
tersebut dari tangan Irene Adler, namun usaha yang dilakukan Putra Mahkota
belum membuahkan hasil. Hingga akhirnya ia miminta bantuan kepada Sherlock
Holmes.
Sherlock Holmes bergerak cepat setelah menerima pekerjaan itu. Ia
hanya diberi waktu tiga hari oleh klienya, bersama temanya dr. Watson, ia
berhasil menemukan di mana Irene Adler menyimpan foto itu. Sebuah trik
kebakaran pada malam hari, berhasil menjebak Irene Adler menunjukan di mana
letak foto itu di simpan.
Pada pagi hari, mereka mendatangi kediaman Irene Adler untuk
mengambil foto itu. Mereka terkejut karena Irene Adler telah pergi bersama
suaminya meninggalkan Inggris. Irene Adler pergi membawa foto itu. Ternyata
rencana Sherlock Holmes berhasil digagalkan oleh seorang wanita. Irene Adler
dengan kecerdikanya berhasil lolos dari insting detektifnya.
Petualangan Holmes dan dr. Watson tidak berhenti pada kasus
skandal di Bohemia. Ada beberapa kasus lagi yang menunggu untuk dipecahkan.
Berbagai kisah menarik terangkum dalam buku ini. Dalam setiap ceritanya,
pembaca seolah-olah diajak mengunjungi kamar sewaan Holmes di Baker Street No.
221B yang termasyhur itu. Kemudian, pembaca dibawa untuk menikmati daerah
pedesaan di Inggris pada akhir abad ke-18.
Pengarang Sir Arthur Conan Doyle menyajikan 5 buah cerita dalam
buku ini di antaranya :
1.
Sebuah
Skandal di Bohemia
2.
Sebuah
Kasus Identitas
3.
Persatuan
Rambut Merah
4.
Misteri
Boscombe Valley
5.
Laki-laki
Berbibir Sumbing
B. Kelebihan Buku
Buku ini menyajikan cerita yang sangat
menarik. Kemampuan sang penulis dalam membuat deskripsi dalam otak kita dan
membawa kita ke dalam khayalan sangat patut diacungi jempol. Pembaca
seolah-olah diajak menikmati Inggris pada tempo dulu tepatnya di London pada
akhir abad ke-18.
Buku
ini banyak menggunakan dialog atau percakapan antar tokoh dibandingkan narasi.
Sehingga pembaca dapat memahami isi ceritanya dengan mudah. Petualangan Holmes
sebagai seorang detelktif dibalut dengan penggunaan alur regresif menjadi bumbu
pelengkap dari cerita ini. Penggunaan alur tersebut semakin meningkatkan rasa ingin tahu pembaca bagaimanakah akhir
cerita dari kisah-kisah tersebut.
Penyunting
mencoba mengangkat kembali kisah cerita ini yang sebelumnya pernah
dipublikasikan. Kisah seorang detektif menjadi nilai lebih dibandingkan
karya-karya lain, karena tema tersebut sudah jarang ditemui saat ini, mungkin
hanya ada beberapa karya saja yang mengangkat tema sejenis saat ini. Salah satunya
adalah komik Detektif Conan karya
Aoyama Gosho, yang juga terinspirasi oleh cerita-cerita Sherlock Holmes
karangan Sir Arthur Conan Doyle.
C. Kekurangan Buku
Penggunaan singkatan dalam buku ini
terasa membingungkan. Perhatikan beberapa kutipan teks dari buku ini :
“Jangan terburu-buru, Dokter. Tetaplah di tempatmu. Aku tersesat tanpa
Boswell-ku. Dan aku jamin, ini pasti menarik. Kau akan menyesal jika melewatkan
peristiwa ini.”(Sir Arthur Conan Doyle,
2011 :17).
Kata dokter di atas merupakan panggialan
untuk Watson teman Holmes karena ia berprofesi sebagai dokter. Tetapi coba
perhatikan penggalan teks yang lain dari buku ini :
“Silakan duduk,” kata Holmes. “Ini teman dan
kolegaku, Dr. Watson, yang kadang- kadang
membantuku menangani kasusku. Siapa Anda sesungguhnya ?”(Sir Arthur Conan Doyle, 2011: 19).
Pada penggalan diatas kata dokter
disingkat dengan dua huruf yaitu ‘D’ dan ‘r’. Jika demikian berarti Watson
merupakan seorang doktor yang mendapatkan gelar pendidikan dari perguruan
tinggi bagi sarjana yang telah menulis dan mempertahankan disertasinya.
Tetapi
pada kenyataanya di dalam cerita ini Watson merupakan seorang dokter atau
seorang tenaga medis, yang selalu setia menemani Holmes dalam memecahkan
kasusnya. Hal seperti ini membuat pembaca menjadi bingung.
D. Kesimpulan
Secara
keseluruhan buku ini baik untuk dibaca, karena pembaca disuguhkan beberapa
cerita. Sehingga pembaca tidak bosan untuk membacanya. Tentunya buku ini juga
akan memberikan manfaat tersendiri bagi pembacanya. Walaupun masih ada
kesalahan semoga itu menjadi pelajaran tersendiri bagi penyunting buku ini saat
mengeluarkan buku-buku terjemahan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar