BERJODOH DENGAN MAUT
Judul Buku: Berteman
Dengan Kematian
Pengarang: Sinta
Ridwan
Penerbit: Ombak
Tahun Terbit: Mei 2010
Tebal Buku: xvi+363
Halaman
Peresensi: Felesia
Rizki Tiara
Lupus
atau dalam istilah kedokteran biasa disebut Systemic
Lupus Erythematosus adalah penyakit gangguan pengaturan kekebalan tubuh.
Penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh
menjadi overacting terhadap
rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibody atau
semacam protein yang malah ditunjukkan untuk melawan jaringan tubuh sendiri.
Dengan demikian Lupus disebut sebagai autoimunne
disease atau penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan.
Penanganan
lupus di Indonesia sendiri masih memiliki beberapa masalah. Salah satunya
adalah tidak adanya guidelines penanganan
lupus. Lupus diibaratkan sebagai pagar makan tanaman. Sejauh ini obat untuk
penyakit Lupus belum ditemukan, namun
para dokter acap kali memberikan obat-obatan Folid Acid dan Methyl Prednisolon
yang harganya amat mahal bagi masyarakat
biasa. Folid Acid diberikan untuk
menambah zat besi pada tubuh si penderita sedangkan Methyl Prednisolon berguna untuk menahan imun si penderita
agar tidak bertambah ganas dan membuat
imun jahat tertidur untuk sementara. Penting untuk mengetahui bahwa Lupus dapat
kambuh kapan saja.
Lupus bisa menyerang semua usia, terutama wanita. Perbandingan
antara laki-laki dan wanita yang terserang Lupus adalah 1:9. Angka harapan
hidup dapat terus meningkat dan juga menurun
tergantung dari masing-masing Odapus
(sebutan untuk penderita Lupus) itu sendiri, karena Odapus dapat hidup tanpa mengkonsumsi obat apapun. Kebanyakan Odapus meminum obat dengan dosis
terkecil yang dapat mengontrol penyakit untuk mencegah komplikasi atau keterlibatan
organ tubuh. Di Indonesia sendiri harapan hidup untuk Odapus semakin meningkat, lebih dari 90% Odapus dapat hidup lebih dari 10 tahun.
Seperti yang
dituturkan oleh Sinta Ridwan dalam bukunya yang berjudul “Berteman Dengan
Kematian”. Buku ini memuat kisah tentang perjuangannya melawan penyakit Lupus
yang telah bersarang dalam tubuhnya sejak tahun 2005 lalu. Ia memaknai
hari-hari menjelang kematian dengan memberikan senyum serta semangat pada
orang-orang disekitarnya terutama para Odapus
seperti dirinya. Ia tak pernah lelah dan berputus asa dengan penyakit yang ia
derita, serta selalu berusaha untuk terus hidup tanpa harus merasa dikasihani
karena penyakitnya yang begitu ganas.
Meskipun
yang terbayang dalam benaknya adalah kematian yang sewaktu-waktu dapat ia
temui, namun baginya kematian bukanlah hal yang menakutkan, tetapi serupa teman
akrab yang diajaknya berbincang dan berteman sehari-hari. Bagi Sinta perjalanan
hidup adalah sebuah proses dan kematian adalah final. Begitu pula dengan kematian
adalah jodoh yang pasti datang untuk mendampingi kita untuk melangkah di
kehidupan baru. Sinta mengatakan bahwa hidup harus di syukuri, bahwa hidup
harus dihidupi, sebab pada akhirnya menghidupi hidup adalah obat sesungguhnya
dari setiap makhluk di dunia.
Novel
yang ditulis Sinta ini mengajak pembaca untuk lebih bisa memaknai sebuah
kehidupan yang sungguh begitu mahal harganya. Di balik kisah haru yang berhasil
menarik perhatian pembaca novel ini juga tak lepas dari suatu kelemahan, salah
satunya bagian kisah yang menonjolkan pandangan ideologi penulis terhadap
kematian, bahwa kematian adalah suatu hal yang indah.
Ideologi tersebut dapat dimaknai berbeda–beda
oleh para pembacanya, pembaca yang tingkat pemahamannya tinggi mungkin akan
mengartikan pandangan penulis sebagai suatu pendewasaan diri dalam memaknai
sebuah kehidupan, dapat berpikir kritis dan mengarahkan pada suatu hal yang
positif serta bermanfaat bagi hidupnya, namun bagi pembaca yang berpikiran lain
akan menganggap bahwa setelah kematian, kita akan terbebas dari semua
penderitaan. Jika seperti itu, maka akan banyak remaja yang jika mengalami
beratnya hidup akan lebih memilih mati, karena mereka menganggap setelah
kematian penderitaan mereka akan berakhir. Namun terlepas dari semua itu novel
ini telah berhasil mencuri perhatian pembaca dengan kata-kata yang mudah
dimengerti serta kisah haru yang diselingi drama percintaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar